Jumat, 07 Oktober 2011


MARAKNYA PERGAULAN SEKS BEBAS DI KALANGAN MUDA

1.     LATAR BELAKANG
Sekspada hakekatnya merupakan dorongan narlurialamiah tentangkepuasan syahwat. Tetapi banyak kalangan yangsecara ringkasmengatakan bahwa seks itu adalah istilah lain dariJenis kelamin yangmembedakan antara pria dan wanita. Jika keduajenis seks inibersatu, maka disebut perilaku seks. Sedangkanperilakuseksdapatdiartikansebagaisuatu perbuatanuntukmenyatakan cinta danmenyatukan kehidupan secara intim. Ada pula yang mengatakanbahwa seks merupakan hadiah untuk memenuhi ataumemuaskanhasrat birahi pihak lain. Akan tetapi sebagai manusia yangberagama,berbudaya, beradab dan bermoral, seksmerupakandorongan emosicinta suci yang dibutuhkan dalam angka mencapaikepuasan nuranidan memantapkan kelangsungan keturunannya. Tegasnya, orang yangingin mendapatkan cinta dan keturunan, maka ia akanmelakukanhubungan seks dengan lawan jenisnya

2.MASALAH
Adapun faktor-faktor yang dianggap berperan dalam munculnya permasalahanseksual pada remaja, menurut Sarlito W. Sarwono (Psikologi Remaja,1994)adalah sebagai berikut :1. Perubahan-perubahan hormonal yang meningkatkan hasrat seksual remaja.Peningkatan hormon ini menyebabkan remaja membutuhkan penyalurandalam bentuk tingkah laku tertentu2. Penyaluran tersebut tidak dapat segera dilakukan karena adanyapenundaan usia perkawinan, baik secara hukum oleh karena adanya undang-undang tentang perkawinan, maupun karena norma sosial yang semakin lamasemakin menuntut persyaratan yang terus meningkat untuk perkawinan(pendidikan, pekerjaan, persiapan mental dan lain-lain)3. Norma-norma agama yang berlaku, dimana seseorang dilarang untukmelakukan hubungan seksual sebelum menikah. Untuk remaja yang tidakdapat menahan diri memiliki kecenderungan untuk melanggar hal-haltersebut.

2.    TUJUAN
Pendidikan seksual bukan seolah-olah menyetujui remaja melakukan hubungan seksual melainkan bermaksud menanamkan rasa tanggung jawab di kalangan remaja
Memberikan pengertian yang memadai mengenai perubahan fisik, mental dan proses kematangan emosional yang berkaitan dengan masalah seksual pada remaja,
(2) Mengurangi ketakutan dan kecemasan sehubungan dengan perkembangan dan penyesuaian seksual (peran, tuntutan dan tanggungjawab)
 (3) Membentuk sikap dan memberikan pengertian terhadap seks dalam semua manifestasi yang bervariasi,
(4) Memberikan pengertian bahwa hubungan antara manusia dapat membawa kepuasan pada kedua individu dan kehidupan keluarga
(5) Memberikan pengertian mengenai kebutuhan nilai moral yang esensial untuk memberikan dasar yang rasional 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar